cincin terakhir
Bobby
itulah nama seseorang yang sangat berarti bagiku.aku menyesal telah salah
menilainya, kini aku mulai menyanyanginya saat dia pergi meninggalkanku tuk
selamanya.
Namaku zania mirasti namun kawan-kawanku biasa
memanggilku Nia. Sudah tujuh bulan lebih aku berpacaran dengan bobby farel
setyawan atau bobby. Dia dan aku berbeda sekolah jadi hanya ketemu di akhir
pekan saja, meski begitu jujur aku tak begitu sayang dengan bobby, karena dia
bukan tipe cowok romantis dan pengertian yang aku idam-idamkan. Aku bahkan tak
terlalu menganggapnya sebagai pacar, aku kini lebih menyukai toni teman
sekelasku, dia adalah tipe cowok yang romantis ,baik, dan pengertian dengan
pasangannya, berbeda 180 derajat dengan bobby yang cuek dan tidak pernah peka
dengan pasangannya. Bahkan saat ini aku mulai PDKT dengan roni, hingga aku memutuskan
untuk putus dengan bobby karena aku sudah merasa bosan dengannya dan lebih memilih
roni.
Suatu hari
bobby mengajakku jalan , yah’ mungkin sekalian saja aku mengungkapkan
keinginanku untuk putus dengannya. Saat dia menjemputku di rumah aku melihat
dia tampak berpakaian sangat trendi , tidak seperti biasanya. Kemudian dia
mengajakku jalan–jalan di sebuah taman. Saat itu dia memberikan hadiah untukku.
aku sangat terkejut, namun saat kubuka hadiah itu ternyata hanya sebuah boneka
beruang kecil dan sudah kelihatan usang. Aku membuang boneka itu di jalan
karena marah dengan tingkah bobby yang seperti mempermainkanku. Boneka itu
tergeletak di jalanan dan bobby mencoba untuk mengambilnya, namun saat bobby
akan mengambil boneka itu dia tertabrak sebuah mobil yang melintas di waktu
itu. Aku pun berteriak meminta bantuan hingga akhirnya dia dibawa segera ke
rumah sakit. Saat dia terbaring tak sadar diri aku hanya bisa menangis dengan
menggegam boneka beruang itu, hingga akhirnya dia dinyatakan sudah tidak ada.
Aku menangis sekencang-kencangnya menyesali perbuatanku terhadapnya. Hanya
boneka itu yang aku peluk dan saat kupeluk aku menemukan cincin emas dengan
berlian di dalam boneka itu dan ada secarik kertas bertuliskan kata-kata ”Nia
aku tahu aku telah menjadi sosok yang membosankan bagimu namun kini aku akan
berubah untukmu, akan lebih memperhatikanmu, akan lebih peka padamu dan lebih
mencintaimu.” Aku menangis di dalam hati dan sangat menyesal dengan apa yang
aku buat, aku menyadari ternyata dia sangat mencintaiku dan tak ingin
kehilanganku. Saat itu aku menyadari
jika cinta sejati adalah cinta yang tulus tak menilai dari rupa, harta ataupun
segalanya ,cinta rela bekorban demi pasangannya dan cinta sejati takkan pernah
terganti dan takan pernah mati selamanya.
Pengarang: candra kurniawan